Archive for 2015
We Made Charity
Dalam penerapan hidup berdasarkan Cc5 dan cara cara ugahari, salah satu kelas di SMP Santo Yosef Surabaya tepatnya Kelas 8B, melakukan suatu kunjungan dan charity di Sanggar Alang Alang.
Sanggar Alang Alang terletak sekitar kurang lebih 5m dari sekolah. Sebelumnya, kita sudah merancanakan apa saja acara yang kita adakan disana seperti bernyanyi bersama, membagikan hadiah, games dan lain lain. Memang kehidupan disana sangat jauh dengan kehidupan seperti kita. Mereka lebih sederhana, hidup yang tak mewah membuat mereka ceria. Banyak teman teman menjadi motivasi hidup mereka di Sanggar Alang Alang ini. Kami membagikan kue kue yang dalam pengumpulannya, dilakukan secara patungan lalu uang patungan tersebut dibuat untuk beli kue. Kemudian ada air mineral, snack dan sebagainya. Disana kami juga mengadakan game game yang seru yang dipimpin oleh Steven. Mereka terlihat sama bahagia sekali. Walaupun kita berbeda dari segi ekonomi, agama, sosial dsbnya tetapi kita tidak mebeda bedakan. Kita juga bernyanyi bersama, berceria bersama. Acara pun ditutup oleh sambutan dan doa dari perwakilan Sanggar Alang-Alang dan SMP Santo Yosef. Semoga dari charity ini, kita menjadi saling termotivasi untuk meningkatkan daya juang hidup kita. Terima kasih.
Suasana 17an Cetar Membahana Merdeka!!
Dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan RI yang ke 70, SMPK Santo Yosef Surabaya mengadakan banyak event, salah satu diantaranya adalah lomba lomba yang membangkitkan semangat para murid murid di sekolah tercinta ini.
Banyak sekali lomba yang diadakan di SMPK Santo Yosef ini seperti lomba balap karung, nyunggi tempeh, paduan suara, bahasa inggris, dan lain lain. Setiap kelas wajib mengirimkan sesuai dengan jumlah peserta yang telah di tentukan. Semua permainan ini dilakukan dengan sistem adil. Kelas 7 akan melawan kelas 7, kelas 8 akan melawan kelas 8 dan begitu juga dengan kelas 9. Semua ide permainan itu berasal dari OSIS SMPK Santo Yosef. Sebelum lomba, peserta akan di pertemukan di ruang Technical Meeting atau biasa disebut TM, untuk membahas lebih lanjut lomba lomba yang diadakan.
Lomba yang paling disukai adalah lomba futsal. Tidak dengan sekedar namanya yaitu "lomba futsal", di sekolah ini, lomba dirancang sedemikian rupa menjadi lomba futsal bersarung. Jadi pakai sarung gitu? Iya dong. Semua peserta lomba futsal bersarung wajib memakai sarung, tujuannya agar memperlambat gerak gerik peserta lomba. Lomba futsal bersarung di sekolah ini tidak selalu serius lohh.. Di tengah tengah permainan, pasti ada bunyi musik dangdut yang di play lewat sound speaker. So, semua peserta harus wajib joget lohh.
Selain itu, ada lomba godag sodor. Mereka harus mempersiapkan semuanya termasuk mental dan raga untuk lomba ini. Pada tahun ini yang meraih juara adalah kelas 9E. Kelas kelas yang lain pun sangat sportif, mereka tidak saling menyalahkan. Masih banyak lomba lomba di acara 17an ini, anda dapat melihanya di galeri. Sekian Terimakasih.
Prestasi SMP Santo Yosef? Tiada Duanya!
Prestasi SMP Santo Yosef
SMP Santo Yosef telah banyak membuat gemetar wilayah Surabaya apalagi dalam hal kompetisi. Hampir setiap lomba lomba di takhlukkan. Persiapan lomba lomba pun di rancang sedemikian rupa. Prestasi SMP
Santo Yosef sudah tidak bisa dibicarakan. Murid murid SMP Santo Yosef yang berprestasi membuat guru guru tercengang. Murid SMP Santo Yosef pernah menggelari juara 3 lomba KIR Nasional Tarakinta. Itu salah satu dari sekian prestasi yang sangat membanggakan. Selain itu juga banyak banyak Prestasi yang diraih. Mungkin dengan prestasi prestasi yang bisa diraih, murid murid lain dapat termotivasi untuk menjadi anak pintar karena ini adalah perwujudan Competence dari CC5+. Murid murid yang lomba sangat dipersiapkan sedemikian rupa karena mereka rela meninggalkan jam pelajaran mereka untuk berlatih. Latihannya pun tidak mesti serius serius terus, tetapi jeda ada guyon tetapi guyonan yang tidak menyeleneh dari topik. Seperti biasa ketika lomba, jika tidak ada orang tua murid yang ingin meminjamkan kendaraannya kepada murid murid yang akan berlomba, mereka harus rela panas panasan menaikki bemo hijau atau yang sekarang keren disebut Alphard Hijau hehehe. Kitapun di beri statement bahwa lawan yang dihadapi harus dianggap sebagai lawan, sehingga kita tidak terlalu emosi. Jika kalah, kita harus mengevaluasi diri dan tim. Kita tidak boleh kecewa karena apa toh yang sia sia dari latihan lomba? Toh kita juga dapat ilmu. Jadi pada intinya, kita harus berusaha memberikan yang terbaik. Sekian Terima kasih.
Kerja Kelompok Membuat Sesuatu Lebih Mudah dan Cepat
Kerja Kelompok Membuat Sesuatu Lebih Mudah dan Cepat
Di SMP Santo Yosef, kami diajarkan untuk mengerjakan segala sesuatu lebih mudah dan cepat. Pepatah berkata bahwa salah satu cara untuk menjadi orang sukses adalah dengan bekerja secara mudah dan cepat. Salah satu cara adalah dengan bersosialisasi dengan sesama. Bersosialisasi dapat diwujudkan dengan cara bekerja sama. Tapi, bukan bekerja sama saat Ulangan, yang dimaksud adalah bekerja sama saat Kerja Kelompok untuk mengerjakan tugas dan masih banyak lagi, Bekerja secara kelompok bukan berarti satu kelompok berisi anak anak yang pintar dan yang lain di isi anak anak yang kurang. Guru guru di SMP Santo Yosef dapat dibilang adil karena guru guru dapat mengetahui dan mengkualifikasi anak anak yang pintar dan kurang sehingga mereka saling melengkapi satu dengan yang lain. Contohnya adalah seperti gambar di samping ini, mereka adalah anak anak kelas 8 SMP Santo Yosef Surabaya, yang ditugaskan untuk meneliti sesuatu melalui mikroskop. Tugas yang sekiranya berat itu pun dibagi bagi sesuai kemampuan dan kesepakatan anggota kelompok. Setelah setiap kelompok selesai mengerjakan, mereka harus mempresentasikan apa yang telah mereka diskusikan. Presentasi mempunyai penilaian tersendiri bagi sang guru, jadi kita harus lebih dipersiapkan untuk berbicara spontan di depan murid murid. Selanjutnya, ada sesi tanya jawab, jika tidak bisa menjawab salah satu anggota kelompok dapat meminta bantuan ke kelompok lain, jadi mereka dapat saling melengkapi. Sekian Terimakasih.
ACARA LOS 2015
Layanan Orientasi Siswa (LOS) SMP Santo Yosef dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Juli 2015 sampai dengan Jumat, 24 Juli 2015. Pada pukul 06.35 sampai dengan pukul 13.25. Bertempat di jalan Joyoboyo 19 Surabaya. Peserta Layanan Orientasi Siswa (LOS) 2015 terdiri dari 78 putra dan 71 putri dengan jumlah secara keseluruhan 149 siswa. Pemberi materi terdiri dari 21 karyawan dan didukung oleh 30 pengurus OSIS. Materi LOS yang diberikan kepada pada para siswa yaitu wawasan wiyata mandala, Hak & kewajiban/tata tertib siswa, PBB, program & cara belajar, pengenalan lingkungan sekolah, penghijauan, pengenalan tentang pemilahan dan pengelolaan sampah. Kegiatan penghijauan LOS untuk tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena para siswa diajari untuk menanam dengan teknik hidroponik yaitu menanam tanpa menggunakan media tanah tetapi pakai air. Selain itu juga selama kegiatan LOS setiap gugus menggunakan nama gugus yang bertemakan Surabaya, yaitu gugus Semanggi, Sawunggaling, Remo, dan Suramadu. Selain itu juga supaya para siswa lebih mengenal lagi tentang kota Surabaya, diadakan lomba mading antar gugus bertemakan Surabaya. Materi mading meliputi; sejarah nama kota Surabaya, sejarah kota Surabaya menjadi kota Pahlawan, tempat wisata yang ada di Surabaya, kesenian khas Surabaya, makanan khas Surabaya, nama walikota Surabaya saat ini.
Profil
Profil Sekolah :
SMP Santo Yosef terletak di Jl. Joyoboyo no 19 Surabaya, Jawa Timur. Gedung sekolah SMP Santo Yosef berwarna biru, terdiri dari 4 lantai. Lantai 1 terdiri dari ruang tata usaha, ruang bendahara, ruang OSIS, kantin, ruang kepala sekolah, ruang multimedia, ruang UKS dan lapangan sepakbola hijau. Lantai 2 terdiri dari ruang guru, ruang wakasek, ruang kelas 9. Lantai 3 terdiri dari ruang doa dan ruang kelas 7-8. Lantai 4 terdiri dari lapangan basket dan greenhouse. Sekolah kami dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang bernama Bapak
Thomas Jaka Suryanta S.Pd. Lalu ada wakil kepala sekolah, di sekolah kami wakil
kepala sekolah dibagi menjadi dua. Lalu yang menjabat sebagai Wakasek Kesiswaan
adalah Ibu Margaretha Fitri Agustina, S.Si dan yang menjabat sebagai Wakasek
Kurikulum adalah Ibu Shita Sophianing Reki, S.Pd. Di sekolah kami semua
pelajaran menggunakan Kurikulum KTSP. Aktifitas di sekolah kami dimulai pada
pukul 06.55 dan diakhiri pada pukul 13.45. Setiap sebelum mulai pelajaran,
selalu diawali dengan doa dan kegiatan pembiasaan membaca. Lalu saat siang hari
kita juga berdoa Angelus. Setiap sebelum pulang pun diakhiri dengan berdoa yang
dipimpin oleh murid. Mulai bulan September ini sudah diadakan kegiatan
bimbingan belajar (Bimbel), ekstrakulikuler dan Pramuka. Ketiga kegiatan itu
diadakan pada hari yang berbeda. Di sekolah kami pun setiap bulannya
melaksanakan kegiatan
Misa dan Upacara Bendera. di sekolah kamipun juga
mempunyai hari-hari besar seperti, tanggal 19 Maret sebagai Hari Raya Santo
Yosef Pelindung Sekolah, tanggal 29 April sebagai Hari Jadi Tarekat
Suster-Suster St. Carolus Borromeus, tanggal 26 Juni sebagai Hari Wafat Pendiri
Tarekat CB (Elisabeth Gruyters), 1 Agustus sebagai Hari Jadi SMP Katolik Santo
Yosef, tanggal 15 Agustus sebagai Hari Raya Maria diangkat ke Surga, dan pada
tanggal 4 November diperingati sebagai Hari Raya Santo Carolus Borromeus
Pelindung Tarekat dan Yayasan. Sekolah kami beralamat di Jalan Joyoboyo nomor
19 Surabaya. No Telp 5676524, Fax 5681697.
Jadwal Ekskul SMP St.Yosef Surabaya
Berikut Jadwal Kegiatan Ekstra Kurikuler SMP Santo Yosef Surabaya.
DAFTAR JADWAL KEGIATAN EKSKUL SMP ST.YOSEF SURABAYA
TAHUN AJARAN 2015 - 2016
TAHUN AJARAN 2015 - 2016
SEJARAH SMP SANTO YOSEF
Sejarah Singkat SMP St. Yosef
Christelyke Broeder School adalah
sebuah gedung sekolah milik Belanda yang berada di Surabaya, tepatnya di Jalan
Joyoboyo no. 19. Gedung tersebut berdiri pada tahun 1925 dan dikelola oleh
Stichting Broeders van den Heiligen Aloysius, sebuah perkumpulan yang
memanfaatkan gedung tersebut sebagai sekolah khusus bagi anak-anak Belanda yang
berada di Indonesia. Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945) gedung tersebut
diambil alih oleh tentara Jepang yang kemudian mempergunakan gedung tersebut
sebagai asrama dan tempat pelatihan Kaigun (angkatan laut Jepang). Setelah masa
pendudukan Jepang, gedung ini difungsikan kembali menjadi sekolah. Pada awalnya
adalah sekolah dasar yang terbuka untuk kalangan umum dengan pengelola yang sama
yaitu Stichting Broeders van de Heiligen Aloysius.
Seiring dengan perkembangan jaman
dan tuntutan akan pendidikan yang lebih tinggi, Stichting Broeders van de
Heiligen Aloysius mendirikan sekolah lanjutan dari “Herstel – H.B.S.” untuk
bagian “Blijvers” yang bertempat di Coen Boulevard no. 7 (Jl. Dr.Sutomo 7) -
sekarang menjadi Jl. Polisi Istimewa – sekolah ini merupakan cikal bakalnya
SLTP Santo Yosef. Mulai tanggal 01 Agustus 1948 oleh para bruder sekolah ini
dinyatakan sebagai M.S. (Middelbare School). Seiring dengan perkembangannya
terjadi beberapa kali perubahan istilah Middelbare School; dalam tahun 1950
berubah menjadi S.M. (Sekolah Menengah) lalu berubah lagi menjadi S.M.P.
(Sekolah Menengah Pertama). Sejak Oktober 1951 sekolah ini pindah dari tempat
lama ke tempat yang baru (Jl. Joyoboyo no. 19 Surabaya) sampai sekarang ini.
SDK dan SMPK Santo Yosef pada waktu
itu masih dibawah perkumpulan Stichting Broeders van de Heiligen Aloysius
dengan pengelola para Buder-bruder Aloysius. Pejabat kepala sekolah yang
pertama kali adalah Br. Engelbertus (1948-1950). Pada saat pemerintah Indonesia
menjalankan program nasionalisasi, maka dilakukan penyesuaian nama menjadi
“Yayasan Mardiwidjana”. Nama ini digunakan untuk urusan ke pemerintahan
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan – PDK) sedangkan untuk intern masih tetap
menggunakan istilah Stichting Broeders
van de Heiligen Aloysius. Walaupun sekolah ini terbuka untuk kalangan umum,
namun batasan masih terjadi. Sekolah ini hanya diperuntukkan bagi murid laki-laki
dan terkenal dengan disiplinnya yang ketat. Dari kekhususan ini menjadikan
sekolah Santo Yosef layak diperhitungkan di antara sekolah-sekolah lain di
Surabaya, hal ini dibuktikan dengan setumpuk prestasi yang diperoleh kala itu.
Tahun 1972, terjadi pengalihan pengelolaan sekolah dari
para bruder Santo Aloysius yang tergabung dalam Stichting Broeders van de
Heiligen Aloysius kepada para suster Carolus Borromeus, tetapi masih di bawah
Yayasan Mardiwidjana. Hal ini dilakukan karena keterbatasan tenaga bruder untuk
mengelola. Keterbatasan ini berlanjut sampai akhirnya pada tahun 1985 Yayasan
Mardiwidjana menghibahkan pengelolaan sepenuhnya sekolah Santo Yosef kepada
suster-suster CB dalam wadah Yayasan Pendidikan Karolus Borromeus (YPKB). Mulai
saat itu sekolah Santo Yosef berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Karolus
Borromeus. Pejabat kepala sekolah pertama setelah masa peralihan adalah Sr.
Angela CB, dengan satu gebrakan yang sampai sekarang berlanjut; membuka
pendaftaran bagi murid perempuan. VISI DAN MISI SMP SANTO YOSEF
Visi :
SMP Santo Yosef sebagian dari Yayasan Tarakanita yang dijiwai oleh semangat Kongregasi Suster-Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus,bercita-cita menjdi penyelenggarakarya pelayanan pendidikan menekankan terbebentuknya pribadi manusia yang cerdas,utuh,dan berbelas kasih
Misi :
1. Ambil bagian dalam misi pendidikan Gereja Katolik
2. Mengupayakan agar keunggulan akademik sungguh dikejar, dan kualitas pembelajaran serta pelatihan peserta didik senantiasa sitingkatkan
3. Mengembangkan penegakan hak asasi manusia dan memperjuangkan keadilan termasuk keadilan gender
4. Melakukan koorsinasi dan menciptakan iklim yang kondusif guna terselenggaranya proses pembelajaran sehingga terbentuk manusia dengan kepribadian yang utuh (memiliki integritas diri)
5. Menyelenggarakan pendidikan tentang religiositas dan pendidikan nilai (sikap jujur,adil, dan berwawasan)
6. Mengembangkan semangat persaudaraan sejati dalam masyarakat yang majemuk
7. Ikut serta dalam perjuangan menegakkan keadilan,menciptakan perdamaian dunia,dan menjaga keutuhan ciptaan
8. Menciptakan iklim religious dan mengembangkan semangat kasih yang berbeda rasa dalam seluruh proses pembelajaran
9. Memperhatikan,mengembangkan,dan memberdayakan para pendidik dan tenaga kependidikan agar karya pendidikan dapat terus berlangsung dan berkembang.
The Spirit of Cc5
Apa itu Cc5?
Karya
Pelayanan Pendidikan Tarakanita mengacu kepada enam unsur pokok sebagai
panduan kebijakan-kebijakan operasional dalam menata dan mengelola
karya pendidikan. Unsur-unsur pokok tersebut diwujudkan dalam
nilai-nilai (values) dengan slogan Cc5, antara lain compassion, celebration, competence, conviction, creativity, dan community.
1. Compassion
merupakan perwujudan cinta kasih
tanpa syarat dan berbela rasa. kita dituntut memiliki komitmen sebagai
pribadi yang mampu mencintai dengan ketulusan hati serta berbela rasa,
hal ini dapat terwujud dalam:
a. Mewujudkan kepedulian dan
solidaritas dengan sesama yang lemah, miskin, dan menderita, baik
jasmani maupun rohani sesuai dengan teladan Bunda Elizabeth.
b. Membuat kebijakan yang mendukung keberpihakan terhadap yang miskin, lemah, dan tersisih.
c. Mencintai dengan tulus melampaui batas-batas suku, agama, ras, budaya, status sosial tanpa diskriminasi.
d.
Ikut serta merasakan penderitaan sesama dengan sikap empati dan
keramahan (rela berkorban, siap sedia,murah hati, penuh perhatian,
tenggang rasa, dan terbuka untuk dialog).
e. Melayani demi “keselamatan” anak-anak yang dilayani.
f. Mengembangkan sikap murah hati di antara para “pelayan pendidikan” maupun peserta didik.
g.
Melayani dengan semangat “demi cinta Allah aku akan menolong mereka
yang berkesesakan hidup, maka aku akan cukup kaya dengan rahmat dan
cinta Allah”
2. Celebration
merupakan
ungkapan iman yang dalam. komitmen kita sebagai pribadi yang
mengandalkan diri sepenuhnya kepada penyelenggaraan Allah , hal ini
dapat terwujud dalam :
a. Melayani dengan penuh kegembiraan.
b. Sikap kerendahan hati dengan menyadari bahwa kita hanyalah alat di tangan Tuhan
c. Mengembangkan sikap hidup yang beriman dan berpengharapan
d. Mengembangkan dan mengamalkan talenta demi kebaikan bersama
e. Mensyukuri hidup sebagai anugerah
f. Kerelaan untuk selalu berterima kasih dengan tulus, tanpa banyak mengeluh maupun menuntut.
g. Kesiapsediaan yang tinggi dalam melayani anak-anak yang menjadi fokus pelayanan
h. Mampu melihat berbagai peristiwa dalam pelayanan pendidikan sebagai pengalaman yang positif, berharga, dan disyukuri.
3. Competence
merupakan
kemampuan untuk menghargai harkat dan martabat manusia. komitmen kita
sebagai pribadi yang memperjuangkan kehidupan keahlian dan penguasaan
pengetahuan, hal ini dapat terwujud dalam :
a. Menciptakan ruang gerak untuk berkembangnya pemberdayaan dan pemandirian mereka yang dilayani
b. Mengembangkan kecakapan hidup secara optimal dan seimbang
c. Melayani penuh tanggung-jawab
d. Mengembangkan budaya eksplorasi
e. Memperlakukan peserta didik sebagai rekan belajar
f. Memperhatikan profesionalitas
g. Mengembangkan pengetahuan tentang lingkungan
h. Memelihara keseimbangan ekosistem di lingkungan sekitar karya pelayanan pendidikan.
i. Memberi ruang untuk berkembangnya IQ, EQ,SQ, AQ secara seimbang kepada tiap pribadi dan tanpa diskriminasi
j. Mampu memanfaatkan sarana dan prasarana yang memadai untuk perkembangan.
k. Membuka diri akan perkembangan iptek, arus modernisasi dan globalisasi secara kritis, selektif, dan realitis.
l. Menanggapi peluang dalam pelayanan
.Menghargai kejujuran ilmiah
4. Conviction
merupakan
daya juang dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan hidup. komitmen
kita sebagai pribadi yang berani dan tangguh dalam menghadapi segala
tantangan hidup dan terbuka menanggapi tanda-tanda zaman, hal ini dapat
terwujud dalam :
a. Melestarikan tradisi dan budaya yang mencerminkan kekayaan bangsa dan gereja.
b. Memiliki ketetapan hati yang terbuka, siap beradaptasi dengan lingkungan secara positif.
c. Mengembangkan keberanian menanggung risiko dalam pelayanan
d. Mewujudkan dan mengembangkan pelayanan yang dilaksanakan dengan setia dan konsisten
e. Memiliki kesadaran pribadi untuk melaksanakan norma dan sistem yang berlaku dalam lembaga.
f. Melakukan refleksi dan evaluasi
g. Bertekun dalam menghadapi dan mengatasi tantangan
h. Menciptakan suasana kegembiraan, kedamaian, dan saling menghormati dalam komunitas pelayanan.
5. Creativity
merupakan
kemauan untuk maju dan berkembang. Komitmen kita sebagai pribadi yang
dianugerahi kemampuan untuk menemukan hal-hal baru dan mengembangkan
keinginan untuk maju , hal ini dapat terwujud dalam :
a. Menyumbangkan gagasan secara kreatif, waktu, dan tenaga demi pelayanan yang optimal
b. Cepat tanggap melihat dan memanfaatkan peluang secara positif
c. Menciptakan sesuatu yang baru
d. Memiliki banyak ide dan melaksanakan secara konkret dan sesuai tata cara lembaga
e. Berani berubah dan mengubah
f. Menggali dan mengembangkan potensi yang ada
g. Mengembangkan kepemimpinan dialogis, partisipatif, visioner, transformative, dan sapientia (bijaksana).
h. Mau bertanya dan belajar dari yang lain
i. Menciptakan peluang terwujudnya pemberdayaan dalam komunitas pendidikan , khususnya perempuan.
j. Memiliki semangat dan ketekunan untuk terus belajar.
6. Community
merupakan
kerelaan berkorban dan melayani sesama dengan ketulusan hati. Komitmen
kita sebagai pribadi yang rela berbagi hidup dan membangun persaudaraan
sejati. hal ini dapat terwujud dalam :
a. Saling mendukung, memperhatikan, dan menghargai
b. Saling menerima kelebihan dan keterbatasan, untuk dapat saling melengkapi dalam pelayanan yang lebih optimal
c. Terbuka dalam membangun relasi dan kerja sama dengan pihak lain
d. Mengembangkan semangat korps
e. Mengupayakan persaudaraan sejati lintas agama, budaya, tingkat sosial dan suku, serta mengembangkan wawasan kebangsaan
f. Menciptakan suasana at home di komunitasnya
g. Menciptakan semangat rekonsiliasi, damai dengan diri, sesama, Tuhan , dan alam ciptaan serta lingkungan
h. Mengembangkan semangat musyawarah dan dialog yang seimbang
i. Menciptakan kebersamaan dan suasana persaudaraan kristiani yng tulus, saling mendukung dan mempercayai
j. Melaksanakan pelayanan dengan semangat kegembiraan, kesederhanaan, keramahan, dan keterbukaan
k. Mengembangkan semangat berbagi tanpa pamrih dan murah hati
l. Memandang keberhasilan karya salam kebersamaan serta menanggung kegagalan dalam semangat kasih
Melalui
karya pelayanan pendidikan, kita dituntut untuk berkomitmen membantu
para generasi muda dalam mengembangkan diri agar mampu menjadi manusia
yang memiliki kepribadian utuh, mampu berbela rasa, dan berkompetensi
dalam bidang spiritual, emosional, intelektual, sosial, dan memiliki
daya juang yang tinggi. Semoga semangat Cc5 selalu mengakar dalam diri
kita untuk berkarya dalam bidang pendidikan di Yayasan Tarakanita. (AAH)
Sumber :
Kongregasi
Suster-Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus. 2008. Pedoman
Pelaksanaan Spritualitas CB Untuk Pelayanan Pendidikan. Yogyakarta: CB
MediaCc5? Apa itu?
Apa itu Cc5?
Karya
Pelayanan Pendidikan Tarakanita mengacu kepada enam unsur pokok sebagai
panduan kebijakan-kebijakan operasional dalam menata dan mengelola
karya pendidikan. Unsur-unsur pokok tersebut diwujudkan dalam
nilai-nilai (values) dengan slogan Cc5, antara lain compassion, celebration, competence, conviction, creativity, dan community.1. Compassion
merupakan perwujudan cinta kasih tanpa syarat dan berbela rasa. kita dituntut memiliki komitmen sebagai pribadi yang mampu mencintai dengan ketulusan hati serta berbela rasa, hal ini dapat terwujud dalam:
a. Mewujudkan kepedulian dan solidaritas dengan sesama yang lemah, miskin, dan menderita, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan teladan Bunda Elizabeth.
b. Membuat kebijakan yang mendukung keberpihakan terhadap yang miskin, lemah, dan tersisih.
c. Mencintai dengan tulus melampaui batas-batas suku, agama, ras, budaya, status sosial tanpa diskriminasi.
d. Ikut serta merasakan penderitaan sesama dengan sikap empati dan keramahan (rela berkorban, siap sedia,murah hati, penuh perhatian, tenggang rasa, dan terbuka untuk dialog).
e. Melayani demi “keselamatan” anak-anak yang dilayani.
f. Mengembangkan sikap murah hati di antara para “pelayan pendidikan” maupun peserta didik.
g. Melayani dengan semangat “demi cinta Allah aku akan menolong mereka yang berkesesakan hidup, maka aku akan cukup kaya dengan rahmat dan cinta Allah”
2. Celebration
merupakan ungkapan iman yang dalam. komitmen kita sebagai pribadi yang mengandalkan diri sepenuhnya kepada penyelenggaraan Allah , hal ini dapat terwujud dalam :
a. Melayani dengan penuh kegembiraan.
b. Sikap kerendahan hati dengan menyadari bahwa kita hanyalah alat di tangan Tuhan
c. Mengembangkan sikap hidup yang beriman dan berpengharapan
d. Mengembangkan dan mengamalkan talenta demi kebaikan bersama
e. Mensyukuri hidup sebagai anugerah
f. Kerelaan untuk selalu berterima kasih dengan tulus, tanpa banyak mengeluh maupun menuntut.
g. Kesiapsediaan yang tinggi dalam melayani anak-anak yang menjadi fokus pelayanan
h. Mampu melihat berbagai peristiwa dalam pelayanan pendidikan sebagai pengalaman yang positif, berharga, dan disyukuri.
3. Competence
merupakan kemampuan untuk menghargai harkat dan martabat manusia. komitmen kita sebagai pribadi yang memperjuangkan kehidupan keahlian dan penguasaan pengetahuan, hal ini dapat terwujud dalam :
a. Menciptakan ruang gerak untuk berkembangnya pemberdayaan dan pemandirian mereka yang dilayani
b. Mengembangkan kecakapan hidup secara optimal dan seimbang
c. Melayani penuh tanggung-jawab
d. Mengembangkan budaya eksplorasi
e. Memperlakukan peserta didik sebagai rekan belajar
f. Memperhatikan profesionalitas
g. Mengembangkan pengetahuan tentang lingkungan
h. Memelihara keseimbangan ekosistem di lingkungan sekitar karya pelayanan pendidikan.
i. Memberi ruang untuk berkembangnya IQ, EQ,SQ, AQ secara seimbang kepada tiap pribadi dan tanpa diskriminasi
j. Mampu memanfaatkan sarana dan prasarana yang memadai untuk perkembangan.
k. Membuka diri akan perkembangan iptek, arus modernisasi dan globalisasi secara kritis, selektif, dan realitis.
l. Menanggapi peluang dalam pelayanan
.Menghargai kejujuran ilmiah
4. Conviction
merupakan daya juang dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan hidup. komitmen kita sebagai pribadi yang berani dan tangguh dalam menghadapi segala tantangan hidup dan terbuka menanggapi tanda-tanda zaman, hal ini dapat terwujud dalam :
a. Melestarikan tradisi dan budaya yang mencerminkan kekayaan bangsa dan gereja.
b. Memiliki ketetapan hati yang terbuka, siap beradaptasi dengan lingkungan secara positif.
c. Mengembangkan keberanian menanggung risiko dalam pelayanan
d. Mewujudkan dan mengembangkan pelayanan yang dilaksanakan dengan setia dan konsisten
e. Memiliki kesadaran pribadi untuk melaksanakan norma dan sistem yang berlaku dalam lembaga.
f. Melakukan refleksi dan evaluasi
g. Bertekun dalam menghadapi dan mengatasi tantangan
h. Menciptakan suasana kegembiraan, kedamaian, dan saling menghormati dalam komunitas pelayanan.
5. Creativity
merupakan kemauan untuk maju dan berkembang. Komitmen kita sebagai pribadi yang dianugerahi kemampuan untuk menemukan hal-hal baru dan mengembangkan keinginan untuk maju , hal ini dapat terwujud dalam :
a. Menyumbangkan gagasan secara kreatif, waktu, dan tenaga demi pelayanan yang optimal
b. Cepat tanggap melihat dan memanfaatkan peluang secara positif
c. Menciptakan sesuatu yang baru
d. Memiliki banyak ide dan melaksanakan secara konkret dan sesuai tata cara lembaga
e. Berani berubah dan mengubah
f. Menggali dan mengembangkan potensi yang ada
g. Mengembangkan kepemimpinan dialogis, partisipatif, visioner, transformative, dan sapientia (bijaksana).
h. Mau bertanya dan belajar dari yang lain
i. Menciptakan peluang terwujudnya pemberdayaan dalam komunitas pendidikan , khususnya perempuan.
j. Memiliki semangat dan ketekunan untuk terus belajar.
6. Community
merupakan kerelaan berkorban dan melayani sesama dengan ketulusan hati. Komitmen kita sebagai pribadi yang rela berbagi hidup dan membangun persaudaraan sejati. hal ini dapat terwujud dalam :
a. Saling mendukung, memperhatikan, dan menghargai
b. Saling menerima kelebihan dan keterbatasan, untuk dapat saling melengkapi dalam pelayanan yang lebih optimal
c. Terbuka dalam membangun relasi dan kerja sama dengan pihak lain
d. Mengembangkan semangat korps
e. Mengupayakan persaudaraan sejati lintas agama, budaya, tingkat sosial dan suku, serta mengembangkan wawasan kebangsaan
f. Menciptakan suasana at home di komunitasnya
g. Menciptakan semangat rekonsiliasi, damai dengan diri, sesama, Tuhan , dan alam ciptaan serta lingkungan
h. Mengembangkan semangat musyawarah dan dialog yang seimbang
i. Menciptakan kebersamaan dan suasana persaudaraan kristiani yng tulus, saling mendukung dan mempercayai
j. Melaksanakan pelayanan dengan semangat kegembiraan, kesederhanaan, keramahan, dan keterbukaan
l. Memandang keberhasilan karya salam kebersamaan serta menanggung kegagalan dalam semangat kasih
Melalui
karya pelayanan pendidikan, kita dituntut untuk berkomitmen membantu
para generasi muda dalam mengembangkan diri agar mampu menjadi manusia
yang memiliki kepribadian utuh, mampu berbela rasa, dan berkompetensi
dalam bidang spiritual, emosional, intelektual, sosial, dan memiliki
daya juang yang tinggi. Semoga semangat Cc5 selalu mengakar dalam diri
kita untuk berkarya dalam bidang pendidikan di Yayasan Tarakanita. (AAH)
Sumber :
Kongregasi Suster-Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus. 2008. Pedoman Pelaksanaan Spritualitas CB Untuk Pelayanan Pendidikan. Yogyakarta: CB MediaCc5? Apa itu?